Warna memiliki Panjang gelombang Identitas warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.
Warna memiliki Panjang gelombang
Identitas warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar
antara 380-780 nanometer.
Andaikan dunia tanpa warna. Rekah bunga tidak merah, daun tidak hijau, jeruk tampak tidak menggiurkan karena tidak berwarna oranye, bisa jadi hidup tidak ceria dan seru. Sebenarnya apakah warna itu? Benarkah warna adalah sebuah rekayasa mata? Atau memang benar adanya karena refleksi cahaya? Mari kita bahas soal warna pada kesempatan kali ini.
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.
Warna-warna dengan panjang gelombang itu misalnya merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu. Sedangkan warna di atas panjang gelombang itu tidak bisa. Misalnya pada sinar Matahari, yang warnanya putih dan menjurus menyilaukan mata.
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Melalui peralatan optik, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100 persen merah, nol persen hijau, dan 100 persen biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. nala dipa
Berpendar dalam Gelap
Apakah kamu pernah mendengar istilah glow in the dark? Yakni suatu benda yang warnanya justru dapat memancar ketika gelap gulita. Glow in the dark merupakan fenomena yang membuktikan bahwa tidak selamanya cahaya diperlukan agar suatu benda tampak. Satu hal lagi, apa pun benda dapat dibuat glow in the dark. Termasuk tangan kamu. Tidak percaya? Yuk..kita buat percobaan sederhana.
Yang kamu butuhkan adalah sebuah jeli petroleum. Biasanya disebut cat glow in the dark. Cat ini berwarna transparan (seperti air putih) maka itu kadang juga disebut invisible ink (tinta tidak berwarna). Kamu bisa mendapatkan jeli ini di toko peralatan tulis atau melukis. Benda lain yang kamu butuhkan adalah sarung tangan karet putih berbahan lateks. Percobaan sebaiknya dilakukan ketika malam hari dan di sebuah kamar.
Pakailah sarung karet itu di salah satu satu tanganmu. Kemudian mencelupkan ke tinta. Lalu matikan lampu kamarmu. Maka yang terjadi adalah tanganmu akan menyala. Ada cahaya hijau yang berpendar dari tanganmu.
Percobaan juga bisa kamu lakukan pada selembar kertas putih. Tulis atau gambarlah sesuatu yang kamu sukai pada kertas tadi. Sebaiknya gambar atau coret kata yang pendek saja, misalnya mobil, bola, buku, gitar, atau boneka. Soalnya tinta ini mudah sekali kering. Selanjutnya, carilah ruang yang gelap gulita. Maka gambar atau kata yang kamu tulis itu akan tampak dan bercahaya.
Hal ini terjadi karena spektrum cahaya tinta glow in the dark di luar kemampuan tangkap mata. Tinta itu berwarna transparan atau berkategori ultraviolet B. Sedangkan mata tidak mampu menangkap warna di kategori yang penuh energi itu.
Hal itu terjadi karena cat mengandung fosfor. Barang tambang yang mengandung zink silikat, tembaga, perak, dan mangan, ini mampu menyimpan refleksi cahaya ketika terang. Dan memendarnya ketika gelap. Maka itu fosfor sering digunakan untuk pembuatan tabung sinar katoda atau lampu fluoresen. A-2
Bermain dan Campuran Warna
Seperti kamu ketahui bahwa merah, kuning dan biru merupakan warna primer (utama). Dari percampuran tiga warna inilah lahir beragam warna lain. Mari kita buktikan hal itu. Pertama, persiapkan tiga macam pewarna makanan ; merah, kuning, dan biru. Kemudian, satu gelas bening dan air putih.
Isi gelas dengan air. Tidak perlu penuh, cukup separuhnya. Kemudian masukan masing-masing pewarna makanan itu dengan takaran seimbang. Misalnya, bila satu warna sebanyak sepertiga sendok makan, maka warna yang juga sama. Lakukanlah kombinasi percampuran hanya dengan dua macam pewarna.
Pertama, merah dengan kuning yang menghasilkan warna oranye. Lalu, merah dengan biru yang akan menghasilkan warna ungu. Ketika biru dengan kuning yang akan menghasilkan warna hijau.
Oranye, ungu, dan hijau itu kemudian disebut warna sekunder. Warna sekunder lainnya dapat lahir dari percampuran antar warna sekunder. Ada pula warna hitam yang merupakan percampuran di antara warna-warna itu bila dalam komposisi berlebih. A-2
Hitam, Si Penyerap Panas
Apa hubungan warna dan pengaruh panas. Tentu ada. Bahkan hitam diyakini sebagai warna yang sifatnya menyerap panas. Sedangkan putih merupakan warna yang memantulkan panas.
Maka itu ketika hari cerah bercahaya, sebaiknya kamu memakai pakaian berwarna putih agar tidak terlalu panas. Begitu juga ketika memilih payung, cat kendaraan, hingga genteng rumah, usahakan jangan berwarna hitam bila tidak ingin terlalu panas.
Tidak percaya, hitam merupakan warna penyerap panas? Mari lakukan percobaan ini. Siapkan selembar aluminium, double tape (lem bolak-balik), stoples, dan selembar kertas karton.
Guntinglah aluminium itu dengan ukuran 10 x 2,5 sentimeter. Pada salah satu sisinya kamu cat hitam dengan menggunakan spidol. Setelah dipotong, lipat bagian tengahnya sehingga membentuk seperti kapal.
Gantunglah “kapal aluminium” itu dengan menggunakan karton. Dan kemudian letakkan di dalam stoples. Taruhlah stoples di sengatan matahari. Yang terjadi beberapa saat kemudian adalah lipatan pada kapal aluminium itu perlahan akan kembali. Apalagi ketika stoples semakin panas.
Yang terjadi adalah keberadaan sisi hitam di aluminium akan mempercepat penyerapan panas. Kemudian, energi panas itu mendorong aluminium yang bengkok untuk kembali seperti semula. A-2
Warna memiliki Panjang gelombang
Identitas warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar
antara 380-780 nanometer.
Andaikan dunia tanpa warna. Rekah bunga tidak merah, daun tidak hijau, jeruk tampak tidak menggiurkan karena tidak berwarna oranye, bisa jadi hidup tidak ceria dan seru. Sebenarnya apakah warna itu? Benarkah warna adalah sebuah rekayasa mata? Atau memang benar adanya karena refleksi cahaya? Mari kita bahas soal warna pada kesempatan kali ini.
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.
Warna-warna dengan panjang gelombang itu misalnya merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu. Sedangkan warna di atas panjang gelombang itu tidak bisa. Misalnya pada sinar Matahari, yang warnanya putih dan menjurus menyilaukan mata.
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Melalui peralatan optik, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100 persen merah, nol persen hijau, dan 100 persen biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. nala dipa
Berpendar dalam Gelap
Apakah kamu pernah mendengar istilah glow in the dark? Yakni suatu benda yang warnanya justru dapat memancar ketika gelap gulita. Glow in the dark merupakan fenomena yang membuktikan bahwa tidak selamanya cahaya diperlukan agar suatu benda tampak. Satu hal lagi, apa pun benda dapat dibuat glow in the dark. Termasuk tangan kamu. Tidak percaya? Yuk..kita buat percobaan sederhana.
Yang kamu butuhkan adalah sebuah jeli petroleum. Biasanya disebut cat glow in the dark. Cat ini berwarna transparan (seperti air putih) maka itu kadang juga disebut invisible ink (tinta tidak berwarna). Kamu bisa mendapatkan jeli ini di toko peralatan tulis atau melukis. Benda lain yang kamu butuhkan adalah sarung tangan karet putih berbahan lateks. Percobaan sebaiknya dilakukan ketika malam hari dan di sebuah kamar.
Pakailah sarung karet itu di salah satu satu tanganmu. Kemudian mencelupkan ke tinta. Lalu matikan lampu kamarmu. Maka yang terjadi adalah tanganmu akan menyala. Ada cahaya hijau yang berpendar dari tanganmu.
Percobaan juga bisa kamu lakukan pada selembar kertas putih. Tulis atau gambarlah sesuatu yang kamu sukai pada kertas tadi. Sebaiknya gambar atau coret kata yang pendek saja, misalnya mobil, bola, buku, gitar, atau boneka. Soalnya tinta ini mudah sekali kering. Selanjutnya, carilah ruang yang gelap gulita. Maka gambar atau kata yang kamu tulis itu akan tampak dan bercahaya.
Hal ini terjadi karena spektrum cahaya tinta glow in the dark di luar kemampuan tangkap mata. Tinta itu berwarna transparan atau berkategori ultraviolet B. Sedangkan mata tidak mampu menangkap warna di kategori yang penuh energi itu.
Hal itu terjadi karena cat mengandung fosfor. Barang tambang yang mengandung zink silikat, tembaga, perak, dan mangan, ini mampu menyimpan refleksi cahaya ketika terang. Dan memendarnya ketika gelap. Maka itu fosfor sering digunakan untuk pembuatan tabung sinar katoda atau lampu fluoresen. A-2
Bermain dan Campuran Warna
Seperti kamu ketahui bahwa merah, kuning dan biru merupakan warna primer (utama). Dari percampuran tiga warna inilah lahir beragam warna lain. Mari kita buktikan hal itu. Pertama, persiapkan tiga macam pewarna makanan ; merah, kuning, dan biru. Kemudian, satu gelas bening dan air putih.
Isi gelas dengan air. Tidak perlu penuh, cukup separuhnya. Kemudian masukan masing-masing pewarna makanan itu dengan takaran seimbang. Misalnya, bila satu warna sebanyak sepertiga sendok makan, maka warna yang juga sama. Lakukanlah kombinasi percampuran hanya dengan dua macam pewarna.
Pertama, merah dengan kuning yang menghasilkan warna oranye. Lalu, merah dengan biru yang akan menghasilkan warna ungu. Ketika biru dengan kuning yang akan menghasilkan warna hijau.
Oranye, ungu, dan hijau itu kemudian disebut warna sekunder. Warna sekunder lainnya dapat lahir dari percampuran antar warna sekunder. Ada pula warna hitam yang merupakan percampuran di antara warna-warna itu bila dalam komposisi berlebih. A-2
Hitam, Si Penyerap Panas
Apa hubungan warna dan pengaruh panas. Tentu ada. Bahkan hitam diyakini sebagai warna yang sifatnya menyerap panas. Sedangkan putih merupakan warna yang memantulkan panas.
Maka itu ketika hari cerah bercahaya, sebaiknya kamu memakai pakaian berwarna putih agar tidak terlalu panas. Begitu juga ketika memilih payung, cat kendaraan, hingga genteng rumah, usahakan jangan berwarna hitam bila tidak ingin terlalu panas.
Tidak percaya, hitam merupakan warna penyerap panas? Mari lakukan percobaan ini. Siapkan selembar aluminium, double tape (lem bolak-balik), stoples, dan selembar kertas karton.
Guntinglah aluminium itu dengan ukuran 10 x 2,5 sentimeter. Pada salah satu sisinya kamu cat hitam dengan menggunakan spidol. Setelah dipotong, lipat bagian tengahnya sehingga membentuk seperti kapal.
Gantunglah “kapal aluminium” itu dengan menggunakan karton. Dan kemudian letakkan di dalam stoples. Taruhlah stoples di sengatan matahari. Yang terjadi beberapa saat kemudian adalah lipatan pada kapal aluminium itu perlahan akan kembali. Apalagi ketika stoples semakin panas.
Yang terjadi adalah keberadaan sisi hitam di aluminium akan mempercepat penyerapan panas. Kemudian, energi panas itu mendorong aluminium yang bengkok untuk kembali seperti semula. A-2
Sumber : http://jakarta45.wordpress.com/2009/09/13/edukasia-memahami-warna/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar