Minggu, 06 November 2011

Pulau Kemarau

Mitos Pulau Kemarau
Pulau Kemarau adalah salah satu delta yang ada di Sungai Musi. Pulau Kemarau menjadi spesial bagi warga Palembang, khususnya penganut agama Budha karena keberadaan pagoda yang dibangun mulai tahun 2006 dan mitos / sejarah / legenda Pulau Kemarau itu sendiri.

Menurut legenda (sebagian meyakini sebagai sejarah) masyarakat setempat konon delta ini timbul sebagai bukti cinta Putri Siti Fatimah (salah satu putri Raja Sri Vijaya) kepada calon suaminya. Ceritanya sendiri agak mirip dengan cerita Romeo & Juliet atau Sampek Eng Tay.

Konon pada akhir kerajaan Sri Vijaya (sekitar akhir abad 14) ada seorang pangeran dari Negeri Cina (lupa namanya) datang untuk belajar ke Sri Vijaya yang saat itu memang terkenal sebagai kota pendidikan. Selama berada di Sri Vijaya pangeran itu berkenalan dan jatuh hati kepada Siti Fatimah yang putri Raja Sri Vijaya. Untuk mengikat hubungan cinta mereka sang pangeran pun meminang sang putri. Gayung pun bersambut, pinangan sang pangeran diterima oleh sang putri dan keluarganya.

Untuk melengkapi pinangannya sang pangeran pun mengutus perwira pengawalnya (namanya lupa) pulang ke Cina untuk meminta cindera mata kepada bapaknya (namanya lupa). Selang berapa lama sang perwira pengawalnya datang kembali ke Sri Vijaya dengan membawa cindera mata dalam kapal beserta hulubalangnya. Tanpa sepengetahuan sang perwira pengawal dan hulubalangnya, rupanya ketika di Cina, orang tua sang pangeran menyamarkan guci, keramik dan uang cina (emas atau perak yang berbentuk perahu, kalo ga salah namanya Tael, cmiiw) dibawah tumpukan sayur dan buah-buahan. Maksudnya untuk kejutan kepada calon mantu ketika menerima buah pinangan sang pangeran.

Ketika kapal akan sandar sang pangeran memeriksa kapal untuk meyakinkan isinya sesuai yang dia harapkan. Tapi ternyata yang keliatan oleh hanya sayuran, buah-buahan dan hasil pertanian lainnya. Sang Pangeran pun panik, karena dia berharap orang tuanya mengirimi dia tael untuk menyenangkan sang putri. Setelah dia mengobrak-abrik kapal sampai putus asa dengan harapan menemukan tael diatara hasil bumi, akhirnya dia marah besar karena malu, dia melempar semua muatan kapal ke Sungai Musi dan menenggelamkan beberapa kapalnya. Ketika sebagian besar hasil bumi sudah dibuang ke sungai baru tampak oleh sang pangeran ada tael diantara hasil bumi tersebut.

Merasa menyesal sudah membuang semua sang pangeran menyuruh seluruh hulu balangnya untuk mengambil sayuran yang sudah terlanjur dibuang ke Sungai Musi. Karena arus bawah Sungai Musi yang deras sebagian besar hulu balangnya mati tenggelam dan hanyut terbawa arus. Sang Pangeran pun kemudian menyuruh perwira pengawalnya untuk menyusul mengambil kembali tael yang sudah terlanjur dibuang ke sungai, dan seperti hulubalang lainnya, sang perwira pengawal pun tidak pernah timbul lagi ke permukaan Sungai Musi.

Merasa penasaran dan tambah panik akhirnya Sang Pangeran ikut nyebur untuk mengambil sendiri buah pinangan dari dasar Sungai Musi. Tapi seperti halnya hulubalang dan perwira pengawalnya, sang pangeran pun tidak pernah timbul lagi ke permukaan sungai. Melihat kejadian itu sang putri ikut panik karena calon suaminya tidak timbul lagi ke permukaan sungai, dia pun ikut nyebut untuk menolong calon suaminya. Tapi sang putri pun tidak pernah timbul lagi ke permukaan sungai. Tidak lama berselang dari tenggelamnya sang putri dari dasar sungai timbul gundukan tanah ke permukaan sungai yang akhirnya menjadi cikal bakal delta Pulau Kemarau ini. Atas kejadian itu masyarakat pun meyakini kalau gundukan tanah itu merupakan nisan sepasang kekasih itu. Lama kelamaan, seiring berjalannya waktu gundukan tanah itu makin membesar dan jadilah delta seperti sekarang ini. Nama “Pulau Kemarau” ini sendiri diberikan oleh masyarakat setempat karena pulau ini selalu kering dan tidak pernah hilang tenggelam, bahkan ketika air Sungai Musi pasang besar sekalipun.

Tempat ini menjadi spesial bagi masyarakat Tionghoa karena cerita yang melatarbelakangi pembentukan delta itu sendiri. Makanya ketika hari raya Imlek banyak wakrga Tionghoa yang datang kesini untuk sembahyang atau mengenang kejadian tersebut atau sekedar berwisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

"Smells Like Youth Spirit" 10 Tips memulai bisnis kaos 15 TUNTUNAN MEMINANG ISLAMI... yang diketahui Drs. M. Thalib Ada Mayat Menangis Di dalam kuburan Dan Terdengar Oleh masyarakat Hingga jadi Fenomena Yang Menghebohkan Amalan malam Jum’at dan hari Jum’at Arti Sakinah Mawadah Warahmah Awas Jebakan Virus Menyebar Lewat Facebook Chat BAHAYA ONANI BAND GRUNGE INDONESIA Cara Melatih Dan Menguatkan Ingatan Cara Menghapus Virus Shortcut Cara Mudah Menyadap SMS dan Telepon Cara Unreg SMS Premium CaTeRinG FLORA UTAMA PaLeMBang-Indonesia Daftar gajih karyawan google Didatangi Arwah Suami pada Malam Anggara Kasih DISCOSHIT Dll) First Son Fitrah dan Profesi Serta Nisab Dalam Agama Islam Hukum Kebiasaan yang Merusak Pernikahan Keindahan Poligami Dalam Islam kode handphone cina Lambang Negara Indonesia Lamin Tumenggung Merta di Tanjung Isuy Kutai Barat Larangan Legenda Danau Toba Mabuk Laut Memahami Warna Membuat website penghasil uang Milad Saya^ 22 November 2010 Muamalat Jual Beli Dalam Islam (Pengertian Murah Nelpon dan sms gratis Telkomsel Objek Wisata Situ Bagendit Oleh Fatrin Budiman (Masa Kuliah 2 th lalu) Oleh P_man Metamorfosis PD: Pertemuan SBY-Sri Mulyani Jangan Dikaitkan Capres 2014 Pemilik PSG Coba Rayu Beckham Penemu dan Pemilik FACEBOOK Pohon yang Menjadi Tempat Tinggal Hantu PRIA POSESIF Pulau Kemarau RAUT Real Madrid Rukun Rumah Konsep Palembang Rumus Cara Menghitung Zakat Maal/Harta Sahid Imara Palembang Hotel Sedapnya Potensi Bisnis Pempek Palembang Seni Untuk Semua Taaruf Dalam Islam Taman Nasional Komodo Tata Cara Hubungan Suami Istri di Malam Pertama Menurut Agama Islam Tata Cara Perkawinan Dalam Islam Tata Cara Shalat Jenazah Tata Cara Shalat Wajib Tentang Coca-Cola The Nightmare In The Hospital THE-SHERIFF Tiket tiket pesawat murah Tiket Tour Murah Tour tour murah ke bangkok 2010 tour murah ke china 2010