Mungkinkah Dunia Tanpa Nyamuk?
Ternyata nyamuk telah ada di bumi lebih dari 100 juta tahun yang lalu. mereka juga ikut berevolusi bersama dengan hewan-hewan lainnya.
Didunia terdapat 3500 spesies hewan yang digolongkan sebagai nyamuk dan hanya beberapa ratus spesies saja yang menggigit dan mengganggu manusia. Mereka ada dihampir setiap benua, setiap pulau, setiap kota, dan disetiap lingkungan masyarakat.
Didunia terdapat 3500 spesies hewan yang digolongkan sebagai nyamuk dan hanya beberapa ratus spesies saja yang menggigit dan mengganggu manusia. Mereka ada dihampir setiap benua, setiap pulau, setiap kota, dan disetiap lingkungan masyarakat.
Banyak orang membenci nyamuk karena cukup merugikan kehidupan manusia.
Kerugian yang disebabkan oleh nyamuk terhadap manusia:
1. Membantu penyebaran Malaria
2. Membantu penyebaran demam Kuning
3. Membantu penyebaran demam Berdarah
4. Membantu penyebaran demam Ensafalitis
5. Membantu penyebaran wabah Rift Valley
6. Membantu penyebaran Virus Chikungunya
7. Membantu penyebaran Virus West Nile
Kurang lebih 247 juta orang setiap tahunnya terkena malaria dan lebih
dari1 juta orang telah meninggal karena wabah dan penyakit yang
disebabkan nyamuk.
Secara umum para ilmuwan setuju bahwa kerugian ekologi yang disebabkan oleh nyamuk cukup besar. namun selalu bisa untuk ditanggulangi. Namun ada juga ilmuwan yang memiliki pendapat berbeda, yaitu Carlos Brisola Marcondes dari Universitas Federal Santa Catarina di Brasil mengatakan "Lebih aman bagi manusia bila nyamuk tidak ada, hilangnya species seperti Anopheles akan memberikan dampak signifikan didalam kehidupan kita".
Ahli ekologi lainnya mengatakan hilangnya species nyamuk bisa berakibat:
1. Hilang nya larva / jentik nyamuk yang telah menjadi makanan
bagi ratusan spesies ikan, menyebabkan ikan-ikan harus bergantinya
sumber makanannya. perubahan pola makan ini bisa mengakibatkan perubahan
peta genetik / dna dari ikan-ikan yang efeknya akan diteruskan kepada
rantai makanan berikutnya, termasuk manusia.
Dalam bentuk larva, nyamuk menghasilkan substansial biomassa
mulai dari ekosistem perairan, kolam-kolam hingga kepada genangan air di
ban bekas. Larva-larva ini memakan daun-daun busuk, detritus organik
dan mikroorganisme. Larva nyamuk menghasilkan zat nitrogen yang bermanfaat bagi tanaman
2. Beberapa spesies nyamuk berperan dalam penyerbukan tanaman tropis seperti coklat (dilakukan oleh spesies-spesies nyamuk
dari keluarga ceratopogonids), hilangnya species ini bisa mengakibatkan
proses penyerbukan dan penyebaran tanaman coklat secara alami
terhambat.
3. Nyamuk ternyata sangat membantu dan efisien didalam
menyebarkan bakteri patogen. ia bisa menularkan bakteri patogen pada
seseorang kepada orang lain dengan sangat cepat.
4. Banyak ahli lingkungan percaya bahwa nyamuk suatu saat bisa kita gunakan untuk tujuan-tujuan yang baik dan bermanfaat. Usaha untuk membasmi seluruh species nyamuk
bukannya tidak mungkin, namun ada pemikiran bahwa kesuksesan usaha ini
akan membuat kekosongan / hilangnya satu komponen pada ekosistem yang
nanti posisinyanya akan digantikan / diisi oleh sesuatu yang lain
(karena ekosistem selalu berusaha untuk memulihkan fungsinya).
Hasil penelitian terakhir dari studi Entimologi university of Florida menyatakan bahwa nyamuk
akan mendeteksi dan memilih darah yang akan disedot. Darah yang berbau
asam, misalnya asam laktat dan asam urat, serta darah yang berbau
kolesterol menjadi primadona untuk dihisap oleh nyamuk.
Nyamuk akan memindai zona darah yang akan dihisap dengan mengandalkan pengelihatan dan sensor panas. Penerima panas pada nyamuk cukup peka untuk mendeteksi perbedaan suhu hingga sekecil 1/100oC. Selanjutnya, nyamuk akan menghisap darah yang banyak mengandung kolesterol dan vitamin B, karena nyamuk tidak dapat memproduksi senyawa tersebut.
Salah satu jenis kolesterol, yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) adalah
ikatan antara lemak dan protein. Keberadaan LDL yang berlebihan dalam
darah akan berimbas keapda pengerasan pembuluh darah. LDL akan cenderung
mengendap di dinding pembuluh darah. Pembuluh darah terkecil, yaitu
pembuluh darah kapiler. Sedangkan pembuluh darah kapiler banyak terdapat
di jaringan adiposa. Jaringan adiposa sendiri adalah tempat dimana
lemak terkumpul, maka erat kaitannya antara LDL dan peningkatan lemak di
jaringan adiposa.
Nyamuk yang telah memindai zona ikatan protein dan kolesterol
akan mengambil darah dari tempat tersebut sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya. Nyamuk juga menggunakan sensor pendeteksi asam
laktat dan asam urat, sedangkan asam urat juga adalah senyawa yang
apabila dalam jumlah banyak akan cenderung mengendap dan menyebabkan
inflamasi, namun nyamuk menyukai darah yang mengandung asam urat. Sedangkan asam laktat salah satunya akan terbentuk ketika reaksi kimia untuk memberikan energi pada otot.
Otot yang kekurangan oksigen ketika perubahan energi dari gula yang
dibawa oleh darah maka akan menyebabkan nyeri di otot, hal ini bisa
terjadi apabila seseorang tidak melakukan warming up ketika olahraga.
Otot yang terasa nyeri biasanya akan terasa lebih panas dari bagian lain apabila diraba dengan kulit tangan. Namun, nyamuk
memiliki sensor yang lebih canggih untuk mendeteksi hal ini agar darah
di area tersebut dapat terdeteksi. Dengan demikian, kita akan melihat
peran dari nyamuk bagi manusia, yang salah satunya dapat dijadikan indikator dini bagi permasalahan kesehatan manusia.
Dapat disimpulkan Manfaat Nyamuk adalah:
1. Larva nyamuk menghasilkan zat nitrogen yang bermanfaat bagi tanaman.
2. Membantu Proses penyerbukan tanaman coklat
3. Membantu menyebarkan bakteri Patogen
4. Sebagai rantai makanan species lain seperti kodok, cicak, dll
5. Sebagai Indikator dini bagi permasalahan kesehatan
6. Terciptanya lapangan pekerjaan dan mampu mengurangi pengangguran melalui pabrik obat nyamuk, dokter-dokter, perawat dll
7. Terciptanya jenis-jenis obat
nyamuk seperti, obat nyamuk bakar, gel, obat nyamuk semprot, obat
nyamuk elektronik, juga mendorong manusia untuk membuat temuan-temuan
baru dibidang IPTEK.
Hilangnya species nyamuk akan menghadirkan sesuatu yang baru
untuk menggantikan fungsinya (pada ekosistem) yang kita tidak tahu
apakah nantinya akan berakibat lebih baik atau lebih buruk kepada
ekosistem secara keseluruhan termasuk manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar